PERKEMBANGAN SOSIAL MASA REMAJA
Sosialisasi : bertingkah laku sesuai dengan harapan kelompok sosial
Perilaku Sosial:
1. perilaku yang sesuai dengan harapan sosial (kriteria remaja sosial)
2. Asosial
3. Anti Sosial
Kriteria Remaja Sosial:
1. perilaku sesuai dengan standar sosial yang telah ditentukan
2. memegang peran sosial dengan yang telah ditentukan oleh kelompok. Misal, siswa berperan sebagai siswa layaknya
3. sikap sosial yang mengarah kepada perilaku yang dibenarkan berarti memiliki minat sosial yang baik
4. dengan perilaku sosial tersebut individu mempunyai kepuasan pribadi
Sosialisasi Yang Baik:
Bila individu dapat aktif melakukan aktivitas sosial, sesuai dengan norma yang berlaku.
Kegunaan Sosialisasi:
1. Mengurangi ketegangan sosial, akibat hubungan yang kurang baik dengan orang tua. Misalnya dengan mencari teman sebaya, dapat menimbulkan rasa aman.
2. Untuk melakukan berbagai kegiatan dengan kelompok sosial
Perubahan Sosialisasi:
Transisi
Anak Remaja
Lingkungan Sosial Lingkungan Sosial
- orang tua
- keluarga - teman sebaya
Hal yang Penting dalam Sosialisasi Remaja:
1. Penyesuaion diri dengan teman sebaya
Karena remaja lebih banyak berada di luar rumah bersama teman-temannya, maka dapat di pahami pengaruh dari teman sebaya itu dapat mempengaruhi sikap, pembicaraan, minat, penampilan daripada pengaruh keluarga. Misalnya, bila berpakaian sesuai dengan anggota kelompok yang lain, maka akan cepat diterima sebagai anggota kelompok. Begitu juga misalnya dengan anak laki-laki. Ingin bergabung dengan kelompok lain dengan merokok, minum beralkohol, dll.
2. Perubahan dalam perilaku sosial (terutama dengan Lawan jenis)
Dalam waktu yang singkat, remaja mengadakan perubahan yaitu dari tidak menyukai lawan jenis sebagai teman, menjadi lebih banyak menyukai lawan
jenisnya dari pada sesama jenis. Pada masa itu, kegiatan sosial sangat Sering dilakukan sehingga membuat remaja mempunyai kesempatan dalam memperbaiki wawasan sosial. Remaja dapat menilai teman-temannya dengan lebih baik, sehingga penyesuaian diri dalam situasi sosial sertambah baik dan pertengkaran menjadi berkurang.
3. Pengelompokan sosial yang baru (bermain pada masa anak beralih ke kegiatan lain). Biasanya pada masa anak-anak, hal yang terpenting yang dilakukan adalah bermain. Tetapi, masa remaja ini, sudah terjadi perubahan minat, dan tergantung pada kelompok bermain. Kelompok yang terlalu banyak anggotanya, akan cenderung bubar apabila remaja tersebut mempunyai pekerjaan karena dalam dunia kerja, mereka mendapatkan lingkungan yang individu, kecuali kalau remaja itu setelah selesai di SMU belum mendapatkan pekerjaan dan masih tetap bertemu dengan teman-temannya,maka ada kemungkinan untuk selalu tetap bermain.
4. Nilai-nilai baru dalam seleksi persahabatan (tergantung minat)
Pada masa remaja,, menginginkan teman yang mempunyai minat dan nilai yang sama, yang dapat mengerti dan membuatnya rasa aman, dan teman yang dapat dipercaya, yang dapat diajak berbicara. Minat terhadap Lawan jenis sertambah besar sehingga remaja seringkali lebih menyukai Lawan jenis sebagai teman meskipun tetap masih melanjutkan persahabatan dengan beberapa teman sejenis.
Pada masa remaja ini popularitas juga sangat diperlukan. Tetapi, semakin sertambahnya usia, remaja lebih memilih jenis teman dari pada jumlah teman. Remaja lebih ingin memilih teman sendiri tanpa mau ikut campur dari orang dewasa. Tetapi dengan remaja memilih teman sendiri, banyak terjadi masalah seperti tidak sesuainya sifat atau karakter teman itu dengan kita, sehingga menimbulkan permasalahan. Kadangkala remaja cenderung kritis terhadap temanteman yang tidak memenuhi standar mereka dan berusaha memperbaiki teman-temannya. Akibatnya, banyak teman yang menjauh dan menghindar.
5 Nilai-nilai baru dalam dukungan dan penolakan sosial (tuntutan sosial)
Remaja dituntut untuk bisa berperilaku sesuai dengan tuntutan sosial sehingga mereka dapat diterima dalam lingkungan sosial.
6 Nilai-nilai baru dalam seleksi pemimpin
Remaja menginginkan pemimpin yang berkemampuan tinggi sehingga dapat dikagumi dan dihormati oleh orang lain dan menimbulkan keberuntungan untuk anggota kelompoknya.
Remaja mengharapkan pemimpinnya mempunyai sifat-sifat tertentu sesuai dengan tujuan kelompoknya. Seperti mempunyai fisik yang baik, kesehatan yang baik, remaja yang memperhatikan penampilan, akan mencari pemimpin yang menarik dan rapi. Ciri yang lain, mempunyai inteligensi diatas rata-rata, prestasi akademik yang baik dan tingkat kematangan di atas rata-rata. Biasanya yang menjadi pemimpin adalah orang yang dari kelas ekonomi menengah ke atas, dengan alasan bisa memberikan prestise dan kebanggaan untuk teman-temannya.
Faktor utama dari seorang pemimpin adalah kepribadian. Lebih bertanggungjawab ekstovert, bersemangat, emosinya stabil.
ΓΌPengelompokan Sosial Remaja:
1. Sahabat (close friend)
Tidak banyak, hanya 2 atau 3 orang. Biasanya mempunyai jenis kelamin yang sama dan minat Serta kemampuan yang sama. Saling mempengaruhi satu sama lain meskipun kadang-kadang saling bertengkar.
2. Kelompok kecil (cliques)
Terdiri dari kelompok teman-teman dekat. Pada awalnya mempunyai jenis kelamin yang sama, tapi kemudian meluas ke jenis kelamin yang berbeda.
3. kelompok besar (crowd)
Terdiri dari kelompok kecil dan kelompok teman dekat dan berkembang dengan meningkatnya minat yaitu minat pada pesta dan berkencan.
4. Kelompok terorganisasi (organized groups)
Kelompok pemuda yang dibina oleh orang dewasa yang biasanya dibentuk oleh sekolah dan organisasi masyarakat yang fungsinya untuk memenuhi kebutuhan sosial remaja. Kebanyakan remaja tidak betah karena merasa diatur dan berkurang minatnya.
5. Kelompok gang
Terdiri dari remaja-remaja yang merasa tidak puas dengan kelompok terorganisasi atau yang tidak termasuk kelompok besar. Diasanya terdiri dari anak-anak yang mempunyai minat utama yaitu menghadapi penolakan teman-teman melalui antisosial.
Nilai-Nilai Penerimaan Sosial:
1. Reputasi
2. Penampilan
3. Perilaku Sosial
4. Kematangan Sosial
5. Kepribadian: Juju, Setia, loyal
6. Status sosial ekonomi
7. Tempat tinggal
Penyesuaian Sosial Tergantung:
1. Accepted Kelompok
· Kesan pertama yang menyenangkan sebagai akibat dari penampilan yang menarik perhatian, sikap yang tenang, dan gembira.
· Reputasi sebagai seorang yang sportif dan menyenangkan
· Penampilan diri yang sesuai dengan penampilan teman-teman sebaya.
· Perilaku sosial yang ditandai oleh kerja sama, tanggungjawab, panjang akal, kesenangan bersama orang-orang lain, bijaksana dan sopan.
· Matang, terutama dalam hal pengendalian emosi serta kemanan untuk mengikuti peraturan-peraturan.
· Sifat kepribadian yang menimbulkan penyesuaian sosial yang baik seperti jujur, setia, tidak mementingkan diri sendiri
· Status sosial ekonomi yang sama atau sedikit di atas anggota-anggota lain dalam kelompoknya dan hubungan yang baik dengan anggota-anggota keluarga
· Tempat tinggal yang dekat dengan kelompok sehingga mempermudah hubungan dan partisipasi dalam berbagai kegiatan kelompok
2. Aliensi Kelompok
· Kesan pertama yang kurang baik karena penampilan diri yang kurang menarik atau sikap menjauhkan diri, yang mementingkan diri sendiri.
· Terkenal sebagai seorang yang tidak sportif
Penampilan yang tidak sesuai dengan standar kelompok dalam hal daya tarik fisik atau tentang kepribadian
· Perilaku sosial yang ditandai oleh perilaku menonjolkan diri, mengganggu dan menggertak orang lain, senang memerintah, tidak dapat bekerja sama dan kurang bijaksana
· Kurangnya kematangan, terutama kelihatan dalam hal pengendalian emosi, ketenangan, kepercayaan diri dan kebijaksanaan.
· Sifat-sifat kepribadian yang menggannggu orang lain seperti mementingkan diri sendiri, keras kepala, gelisah dan mudah marah
· Status sosio ekonomis berada di bawah status sosio ekonomis kelompok dan hubungan yang buruk dengan anggota-anggota keluarga.
· Tempat tinggal yang terpencil dari kelompok atau ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan keklompok karena tanggungjawab keluarga atau karena bekerja sambilan.
Tugas Perkembangan dalam Bidang Sosial
1. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya
2. Mencapai perilaku yang bertanggungjawab
3. Mengembangkan kemampuan intelektual untuk hidup sebagai warga negara
4. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau orang dewasa lainnya.
Penyesuaian Sosial:
1. Conformist
Remaja yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial
Dapat menerima nilai-nilai dan tidak pernah memberontak
Ex: sesuai terhadap pembaharuan (positif), apatis (negatif)
2. Non Conformist
Remaja yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial
Menolak beberapa atau seluruh nilai-nilai sosial dan pola-pola tingkah laku yang diterima.
Ex: Pemberontak
Hal-hal yang berpengaruh pada remaja non conformist:
· Menolak atau tidak mematuhi aturan (pemberontak)
· Menginginkan perbaikan dan mengubah pola perilaku yang lazim (pembaharu, aktifis)
· Mengasingkan diri dari masyarakat (egocentric, individualis)
Kondisi-kondisi yang mendukung Non Conformist:
1. Kematangan Fisik
Membuat remaja ingin bebas dan tidak mau terikat
2. Gap antar generasi
· Adanya perbedaan nilai
· Adanya perbedaan pola hidup
· Adanya perbedaan modernisasi
Menimbulkan perselisihan:
· Perhatian pada pendidikan
· Memilih lapangan kerja
· Sikap terhadap nilai-nilai (seks, dll)
3. Perguruan tinggi
· Dapat bebas berpendapat
· Perubahan sikap sebagai pengaruh teman mahasiswa yang berasal dari Lingkungan yang berbeda.
4. Lingkungan Rumah
Pola asuh orang tua membuat anak menjadi penurut atau pemberontak
5. Lingkungan Sekolah
Kondisi sekolah : Guru, pelajaran, metode belajar, aturan yang tidak sesuai
6. Teman Sebaya
· Nilai yang berbeda antara kelompok sebaya dan orang tua
· derajat penerimaan teman sebaya
7. Informasi Lingkungan (media masa)